- Suami jujur, pada umumnya wanita suka dengan suami yang jujur, karena siapapun kita, pasti kita tidak suka dibohongi dan jujur yang dimaksud disini adalah:
- Jujur pada diri sendiri, apa adanya, tidak berdusta untuk menutupi kekurangan diri, jujur mengakui kekurangan yang ada pada diri dan berusaha berupaya memperbaikinya dan jujur mengakui kesalahan (bila berbuat salah dan minta maaf). Karena mengetahui bahwa kejujuran itu adalah jalan keselamatan. Nabi saw bersabda : “Tinggalkan apa yang membuatmu ragu kepada apa yang tidak membuatmu ragu, sebab kedustaan itu meragukan dan kejujuran itu menenangkan.”(HR. At-Turmudzi).
- Jujur kepada kita dan orang lain, dalilnya “Sebesar-besar pengkhianatan adalah engkau berbicara kepada saudaramu muslim, dia mempercayaimu sedangkan engkau berkata dusta.” (HR. Ahmad).
2. Suami Adil,
dalam pengertian, saat marah ia tetap bijak, dan saat marah, ia
mampu mengendalikan agar marahnya tsb tidak sampai membuatnya berbuat
zalim yang akan merugikan diri sendiri.
3. Suami cerdas, kemampuan
dan kesanggupan mencari nafkah. Secara tegas Islam menuntut suami
untuk bertanggung jawab dalam hal urusan finansial. Dengan
demikian, seorang laki-laki harus mampu melakukan hal itu dan
memiliki pekerjaan untuk memperoleh nafkah yang halal. Untuk
mendapatkan suami yang seperti itu, calon istri yang cerdas harus
menerima pelamar yang berasal dari keluarga yang baik, terdidik,
dan tidak mempunyai rasa gengsi (dalam berusaha / bekerja), tetapi
tetap mencarinya dengan cara yang baik dan halal. Ini sangat
penting, karena “Sembilan puluh sembilan” persen keadaan finansial
keluarga mempengaruhi keharmonisan rumah tangga.
4. Suami kaya, Kayanya
tidak membuatnya sombong dan memamerkan harta, tapi justru
membuatnya, semnakin dermawan sebagai perwujudan dari rasa
syukurnya kepada Allah. Dari Abu Hurairah ra dia
berkata,”Orang-orang miskin (dari kalangan Sahabat Nabi) pernah datang
menemui beliau, lalu mereka berkata:”Wahai Rasullullah, orang-orang
(kaya) yang memiliki hasrat yang berlimpah bisa mendapatkan
kedudukan yang tinggi (di sisi Allah) dan kenikmatan yang abadi (di
surga), mereka melaksanakan shalat seperti kami melaksanakan
shalat dan mereka juga berpuasa seperti kami berpuasa, tapi mereka
memiliki kelebihan harta yang mereka gunakan untuk menunaikan
ibadah haji, umrah, jihad, dan bersedekah, sedangkan kami tidak
memiliki harta (untuk itu)…”. dalam riwayat Imam Muslim, di akhir
hadits ini Rasullullah saw bersabda :”Itu adalah karunia (dari)
Allah yang diberikan-Nya kepada siapa saja yang Dia kehendaki”.
(HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini menunjukkan besarnya
keutamaan orang kaya yang memanfaatkan kekayaannya untuk meraih
ketakwaannya kepada Allah SWT dengan menginfakkan hartanya di jalan
yang diridhai-Nya.
5. Suami Miskin,
kemiskinan tidak akan membuatnya putus asa dan menghalalkan segala cara
dalam mengatasinya, karena ia tahu, semua itu adalah ujian dan
memahami sepenuh hati, bahwa itu semua adalah pembagian dan
pengaturan yang sudah di tetapkan Allah untuknya. Ia sabar dan
ridho menerimanya tanpa berputus asa dan berpangku tangan untuk
memenuhi kewajibannya menafkahi keluarga, namun tetap mencarinya
dijalan Allah.
6. Suami Kuat,
kuat disini dimaksudkan, adalah kuat iman dan zuhud, saat di
hadapannya terbentang lebar kesempatan untuk meraih dunia dengan
segala macam perbendaharaannnya, baik itu berupa kekuasaan,
harta, kedudukan/jabatan dan segala fasilitas lainnya, ia tidak
tergoda dan tetap mengambil hanya seperlunya saja. Dan tidak berbuat
zalim/aniaya terhadap keluarganya, tidak pernah memukul istrinya.
ADAPUN CIRI-CIRI LAIN DARI SUAMI YANG SHOLEH :
a. Mentaati Allah SWT dan Rasul-Nya dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala larangan.
b. Mendirikan rumahtangga semata-mata karena Allah SWT
c. Melayani dan menasihati isteri dengan sebaik-baiknya
d. Menjaga hati dan perasaan isteri, orang yg dicintainya
e. Sentiasa tidak meminta sesuatu yang di luar kemampuan isteri
f. Bersabar dan menghindari memukul isteri
g. Tidak mengejek isteri (mengemukakan kekurangan istri) dihadapan orang lain ataupun memuji wanita lain di hadapan isteri.
h. Bersabar dan menerima kelemahan dan kekurangan isteri dengan hati yang terbuka
i. Tidak terlalu selalu mengikuti kemauan isteri
j. Memberi nafkah yang halal kepada keluarga menurut kemampuan
k. Menyediakan keperluan dan tempat tinggal yang layak
l. Bertanggungjawab mendidik akhlak keluarganya
m. Senantiasa bertanggung jawab tentang keselamatan mereka
n. Memberikan kasih sayang dan berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan bersama.
Subhanalloh...
itu semua bisa kita dapatkan pada diri seorang suami yang sholeh. Bagi
sahabat2 wanita yang belum menikah, semoga bisa mendapatkan suami
sholeh, suami idaman setiap wanita dan bagi sahabat2 pria, semoga bagi
yang merasa sampai saat ini, belum bisa sepenuhnya menjadi suami
teladan/suami sholeh, maka tidak ada salahnya untuk memulainya dari
sekarang, mengadakan perubahan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya,
selama2nya adalah baik
No comments:
Post a Comment