SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT BAGI SEMUA PENGUNJUNG

Friday 28 February 2014

Biografi Tri Rismaharini – Walikota Surabaya

Walikota Surabaya


Jika Jokowi adalah mantan Walikota Solo yang disebut sebagai Walikota terbaik di dunia maka Surabaya punya Tri Rismaharini yang juga dinobatkan sebagai Walikota terbaik sedunia. Siapa sebenarnya sosok Bu Risma (panggilan Tri Rismaharini) dan bagaimana sepak terjangnya. Berikut ini akan dibahas profil, biodata dan Biografi Tri Rismaharini.

Tri Rismaharini merupakan Wali Kota Surabaya wanita pertama yang menjabat untuk periode 2010-2015. Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia menduduki posisi sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Di bawah kepemimpinannya sebagai Kepala DKP hingga wali kota saat ini, Surabaya menjadi kota yang bersih dan asri. Bahkan kota yang mendapat sebutan Kota Pahlawan ini berhasil meraih kembali Piala Adipura 2011 untuk kategori kota metropolitan setelah lima tahun berturut-turut tak lagi memperolehnya.
Wanita yang akrab disapa dengan nama Risma ini berada di bawah naungan Partai Demokrat Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia terkenal sebagai sosok wanita yang tegas dan tak kenal kompromi dalam menjalankan tugasnya. Bahkan karena sikapnya tersebut, sebagian pejabat di DPRD pernah berusaha untuk mendepak Risma dari jabatan Wali Kota Surabaya. Pada tanggal 31 Januari 2011, Ketua DPRD Surabaya  Whisnu Wardhana menggunakan hak angketnya untuk menurunkan Risma dari posisinya sebagai wali kota. Ia beralasan bahwa Risma telah melanggar Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) nomor 16/2006 tentang prosedur penyusunan hukum daerah dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008. Ia dianggap melanggar karena ia tidak melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam membahas maupun menyusun Peraturan Wali Kota Surabaya (Perwali) Nomor 56 tahun 2010 yang mengatur tentang perhitungan nilai sewa reklame dan Perwali Nomor 57 tentang perhitungan nilai sewa reklame terbatas di kawasan khusus kota Surabaya yang menaikkan pajak reklame menjadi 25%. Enam dari dari tujuh fraksi politik yang ada di dewan, termasuk PDIP yang mengusungnya, mendukung keputusan ini. Hanya fraksi PKS yang menolak dengan alasan belum cukup bukti dan data. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai alasan pemakzulan Risma terlalu mengada-ada. Ia pun menegaskan bahwa Risma tetap menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Beredar kabar bahwa keputusan memberhentikan Risma dikarenakan banyaknya kalangan DPRD Kotamadya Surabaya yang tidak senang akan keputusan Risma menolak keras pembangunan tol tengah Kota Surabaya dan lebih memilih meneruskan proyek frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghubungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya.
Wanita kelahiran 20 November 1961 ini menjadi salah satu nominasi wali kota terbaik di dunia, 2012 World Mayor Prize, yang digelar oleh The City Mayors Foundation. Ia terpilih karena segudang prestasi yang sudah ia torehkan selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya. Ia dinilai berhasil menata kota Surabaya menjadi kota yang bersih dan penuh taman. Salah satu buktinya adalah pemugaran Taman Bungkul di tengah kota. Dulunya, taman tersebut tidak layak disebut taman, namun kini Taman Bungkul menjadi taman terbesar dan terkenal di kota Surabaya. Selain itu, ia juga telah berperan besar dalam membangun pedestrian bagi pejalan kaki dengan konsep modern di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang kemudian dilanjutkan hingga jalan Tunjungan, Blauran, dan Panglima Sudirman. Di bawah kepemimpinannya pula, ia sukses mengantarkan Surabaya memperoleh penghargaan Adipura di tahun 2011. Risma menjadi kandidat wali kota terbaik dunia asal Indonesia bersama dua orang lainnya, yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo dan Wali Kota Solo Joko Widodo.

Kelahiran Hingga Dicalonkan Menjadi Walikota Surabaya
Tri Risma
Bu Risma dilahirkan di Kediri, Jawa Timur pada tanggal 20 Oktober 1961. Bu Risma menjabat sebagai Walikota diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Awalnya Bu Risma adalah Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) di Surabaya sejak 2005.

Bu Risma yang alumni Teknik Arsitektur ITS ini terBukti berhasil menjadi kepala DKP. Hal ini ditunjukkan sejak dipegang oleh beliau Surabaya menjadi kota yang lebih bersih, adem dan hijau. Hal ini memBuat beliau memiliki track record baik untuk dicalonkan menjadi Walikota. Namun sebenarnya Bu Risma enggan dicalonkan karena menurut beliau pertanggungjawabannya luar biasa berat di akhirat kelak.

Setelah didesak oleh PDIP yang mengusungnya akhirnya Bu Risma bersedia dengan meluruskan niat bahwa menjadi Walikota adalah amanah dan jalan mencapai surga.


Resmi Jadi Walikota dan Prestasinya
 

Mulai 28 September 2010 Bu Tri Rismaharini resmi mejabat sebagai Walikota Surabaya. Sejak saat itu sepak terjang BU Risma semakin kelihatan. Yang paling menonjol adalah pengelolaan pertamanan Surabaya yang lebih baik lagi sebagai contoh adalah Taman Bungkul yang awalnya tak pantas diseBut taman disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah dan menjadi tempat rekreasi gratis untuk warga Surabaya.

Taman Bungkul juga telah diakui dunia dengan diterimanya penghargaan sebagai taman terbesar se Asia Tenggara. Selain taman Bungkul, taman –taman yang awalanya sudah tak terurus juga disulap oleh Bu Risma menjadi taman yang indah penyejuk kota Surabaya. Surabaya juga menjadi kota terbersih se Indonesia dengan menyabet gelar Piala Adipura tiga kali berturut-turut dari tahun 2011, 2012, dan 2013. Sebelumnya Surabaya selalu luput dari penghargaan Adipura ini sejak 2005.

Bu Risma juga ditetapkan sebagai nominasi Walikota terbaik di dunia 2012 dengan penghargaan World Mayor Prize oleh The City Mayors Foundation.

Prestasi BU Risma lainnya adalah memangkas anggaran birokrasi yang berbelit, memberikan tunjangan kesehatan bagi warga yang kurang mampu serta menambah anggaran pendidikan sebesar 35 % dari APBD dimana prosentase ini lebih tinggi dari anggaran pendidikan nasional. Bu Risma juga merubah tempat-tempat lokalisasi menjadi tempat yang lebih berguna dan dipastikan tidak lagi menjadi lokalisasi karena telah disulap menjadi taman kanak-kanak.

Menurut Bu Risma, membangun fisik Surabaya itu mudah namun membangun warganya itu yang jauh lebih sulit. Karena tiap orang punya otak dan kemauan sendiri-sendiri yang terkadang sulit diatur.


Pro Kontra Kepemimpinan Risma
 

Sesuatu pasti ada pro dan kontranya bahkan untuk hal yang sudah terBukti benar sekalipun. Termasuk juga Bu Risma. Ketika masa kepemimpinannya masih berumur satu tahun, beliau pernah hampir dijatuhkan oleh anak Buahnya sendiri.

Adalah Wisnu Wardhana, kepala DPRD Surabaya yang berusaha menjatuhkan Risma dengan menggunakan hak angketnya.  Menurut Wisnu Bu Risma telah melanggar peraturan dengan menaikkan tarif iklan dan baleho yang biasa terpampang di tengah-tengah kota.

Namun Bu Rism beralasan bahwa itu Bukan menyalahi aturan malah itu akan menguntungkan kota Surabaya sendiri. Dengan menaikkan tarif iklan maka investor dan pebisnis akan berpikir ulang kali jjika mau beriklan dengan baleho atau papan iklan. Sehingga mereka akan memilih iklan di surat kabar dan media elektronik. 

Dengan begini Surabaya akan terhindar dari hutan iklan yang sering mengurangi indahnya pemandangan kota.
Dalam kasus pemakzulan Risma ini, mendagri ikut campur tangan dan mengatakan bahwa Bu Risma masih Walikota Surabaya yang sah dan upaya pemakzulan Risma adalah hal uang mengada-ada. Itu hanyalah upaya pihak yang sirik dan iri akan prestasi Bu Risma.

Terakhir diketahui bahwa upaya pemakzulan Bu Risma itu terjadi karena Bu Risma menolak pembangunan jalan tol tengah kota. Bu Risma lebih memilih pembangunan jalan tol frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghuBungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya. Menurut Bu Risma ini akan memBuat pemeratan kesejateraan di Surabaya juga.

Kedekatan Dengan Jokowi
 
Bu Risma juga bersahabat dengan Gubernur DKI, Jokowi. Selain karena se-partai yaitu PDIP, Bu Risma juga mirip Jokowi yang benar-benar bekerja untuk rakyat. Jokowi juga memuji Bu Risma sebagai pemimpin yang berani, tegas dan lincah melayani masyarakat. Jokowi dan Risma juga seusia. Mereka sering bertemu untuk berdiskusi berbagai masalah.

Bakal Capres RI 2014
 

Ada slentingan bahwa BU Risma juga digadang-gadang menjadi gubernur Surabaya bahkan Capres 2014. Menanggapi hal ini Bu Risma mengatakan bahwa dirinya tidak berambisi politik. Sebab, menurutnya, menjadi walikota, gubernur, bahkan presiden adalah tanggung jawab yang luar biasa. Tak hanya soal memecahkan masalah, seperti banjir, "tapi bagaimana membantu orang berkembang dan menjadi sukses."

Biodata Bu Risma

Nama
:
Ir. Tri Rismaharini, M.T
Tanggal Lahir
:
20 Oktober 1961.
Tempat Lahir
:
Kediri, Jawa Timur, Indonesia
Partai Politik
:
PDI Perjuangan
Suami
:
Djoko Saptoadji
Almamater
:
Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya
Profesi
:
Birokrat di Pemkot Surabaya
Agama
:
Islam

Riwayat Pendidikan

SMP Negeri X Surabaya (1976)
SMU Negeri V Surabaya (1980)
S-1 Arsitektur Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) (1987)
S-2 Manajemen Pembangunan Kota Surabaya ITS (2002)

Riwayat Karir

Kepala Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000)
Kepala Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang (2001)
Kepala Cabang Dinas Pertamanan (2001)
Kepala Bagian Bina Bangunan (2002)
Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005)
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010)
Wali Kota Surabaya (2010-2015)
 

No comments:

Post a Comment

KLIK