Iklim
mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, tetapi
komponen iklim ini penting artinya bagi kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia,
karena kondisi udara pada skala mikro ini yang akan berkontak langsung dan
mempengaruhi secara langsung makhluk hidup tersebut. Keadaan unsur-unsur iklim
ini akan mempengaruhi tingkah laku dan metabolisme yang berlangsung pada tubuh
makhluk hidup, sebaliknya keberadaan makhluk tersebut (terutama tumbuhan) akan
pula mempengaruhi keadaan iklim mikro di sekitarnya. Antara makhluk hidup dan
udara di sekitarnya akan terjadi saling mempengaruhi satu sama lain (Oktavia,
2009).
Kondisi
iklim mikro bergantung pada beberapa faktor seperti suhu, kelembaban udara,
angin, penguapan, dll. Tipe tanah yang ada juga mempengaruhi iklim mikro.
Karakteristik permukaan tanah juga penting, tanah dengan warna yang lebih
terang lebih memantulkan dan kurang merespon terhadap pemanasan harian. Hal
lain yang berpengaruh terhadap iklim mikro adalah kemampuan tanah untuk
menyerap atau mempertahankan uap air, yang bergantung pada komposisi tanah dan
penggunaannya. Keberadaan vegetasi juga berperan penting untuk mengontrol
penguapan air ke udara melalui proses transpirasi. Vegetasi atau tumbuhan bisa
juga menutupi tanah di bawahnya dan mempengaruhi perbedaan suhu (Anonim, 2010).
Tanaman atau vegetasi secara langsung memberikan pengaruh kepada kondisi iklim
mikro yang ada melalui modifikasi radiasi matahari dan suhu tanah. Keberadaan
tanaman juga mempengaruhi tingkat evapotranspirasi (Villegas et al., 2010).
Memodifikasi
iklim mikro di sekitar tanaman terutama tanaman hortikultura merupakan suatu usaha yang telah banyak dilakukan agar tanaman yang dibudidayakan dapat tumbuh
dan berkembang dengan baik. Kelembaban udara dan tanah, suhu udara dan tanah
merupakan komponen iklim mikro yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman,
dan masing-masing berkaitan mewujudkan keadaan lingkungan optimal bagi tanaman
(Noorhadi, et al., 2003).
Radiasi dan lama penyinaran matahari merupakan anasir
yang terpenting dalam kajian iklim mikro. Jumlah radiasi matahari yang sampai
ke permukaan bumi tergantung antara lain kepada konstante matahari dan keadaan
atmosfer, sedangkan lama penyinaran matahari yang ditentukan oleh keadaan
atmosfer sangat berperan dalam menentukan jumlah radiasi matahari yang sampai
permukaan bumi. Ditinjau dari kebutuhan terhadap lama penyinaran matahari,
tanaman digolongkan menjadi (Garner dan Alland, 1920 cit. Wisnubroto,
1981):
1. Tanaman hari
panjang yang memerlukan lama penyinarn lebih dari 14 jam,
2. Tanaman hari
pendek, memerlukan lama penyinaran kurang dari 10 jam,
3. Tanaman hari
netral, lama penyinaran antara 10-18 jam, dan
4. Tanaman
intermedier memerlukan lama penynaran selama 12-14 jam.
Selain itu, temperatur juga memiliki peran yang sangat
penting dalam kajian ini. Temperatur merupakan ukuran kualitas panas atau gatra
intensitas energi panas. Unsur ini mudah sekali diukur dan seringkali menjadi
faktor pembatas agihan tanaman. Dalam proses fisiologi tanaman ada temperatur
terendah dimana aktivitas mulai berjalan, temperatur optimum dimana aktivitas
mencapai nisbah tertinggi dan temperatur maksimum dimana aktivitas-aktivitas
berhenti. Tiga macam temperatur tersebut dapat disebut sebagai titik kardinal
yang variasinya tergantung dengan umur, atau stadia perkembangan tanaman dan
tergantung pada jenis tanamannya (Wisnubroto, 1981).
Anasir iklim yang juga mengendalikan iklim mikro adalah
kelembaban udara. Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara.
Uap air ini merupakan komponen udara yang sangat penting jika ditinjau dari
segi cuaca dan iklim. Sebagian gas-gas yang menyusun atmosfer yang dekat dengan
permukaan laut relatif konstan dari satu tempat ke tempat yang lain, sedangkan
uap air merupakan bagian yang tidak konstan, bervariasi antara 0% sampai 5% .
Adanya variabilitas kandungan uap air ini dalam udara baik berdasarkan tempat
maupun waktu penting karena (Wisnubroto et al., 1983):
1. Besarnya jumlah
uap air dalam udara merupakan indikator kapasitas potensial atmosfer tentang
terjadinya presipitasi,
2. Uap air
mempunyai sifat menyerap radiasi bumi sehingga ia akan menentukan cepatnya
kehilangan panas dari bumi dan dengan sendirinya juga akan mengatur temperatur, dan
3. Makin besar
jumlah air dalam udara makin besar jumlah energi potensial yang laten tersedia
dalam atmosfer dan merupakan sumber terjadinya hujan angin (storm),
sehingga dapat menentukan apakah udara itu kekal atau tidak.
Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat (waktu yang pendek) dan pada tempat tertentu. Sedangkan iklim adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah. Karakteristik iklim pada permukaan bumi akan berbeda dari tempat ke tempat.
Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat tumbuh berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil yang setinggi-tingginya. Iklim merupakan faktor yang dinamis berpengaruh dalam proses kehidupan. Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertanian. Sebab dalam proses pembentukkan hasil pertanian sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan disekitar tanaman tumbuh. Cuaca dan iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kegiatan manusia dalam usaha pertanian, tetapi juga dalam hal tempat tinggal, makanan dan kebudayaan serta dalam aspek kehidupan yang lain.Di Indonesia pengetahuan tentang cuaca dan iklim adalah sangat penting sekali karena sering adanya penyimpangan permulaan musim penghujan sangat mempengaruhi terhadap kegiatan usaha tani di Indonesia. Seperti kondisi suhu (temperatur) udara, curah hujan, pola musim sangat menentukan kecocokan dalam optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Selain itu, adanya manfaat-manfaat penting dalam mempelajari iklim yang ada di Indonesia dalam kegiatan pertanian yaitu:
Cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu saat (waktu yang pendek) dan pada tempat tertentu. Sedangkan iklim adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai unsur-unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat atau pada suatu wilayah. Karakteristik iklim pada permukaan bumi akan berbeda dari tempat ke tempat.
Tiap tanaman membutuhkan keadaan cuaca dan iklim tertentu untuk dapat tumbuh berkembang dengan baik sehingga didapatkan hasil yang setinggi-tingginya. Iklim merupakan faktor yang dinamis berpengaruh dalam proses kehidupan. Cuaca dan iklim mempunyai pengaruh yang sangat penting dalam pertanian. Sebab dalam proses pembentukkan hasil pertanian sangat ditentukan oleh keadaan lingkungan disekitar tanaman tumbuh. Cuaca dan iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kegiatan manusia dalam usaha pertanian, tetapi juga dalam hal tempat tinggal, makanan dan kebudayaan serta dalam aspek kehidupan yang lain.Di Indonesia pengetahuan tentang cuaca dan iklim adalah sangat penting sekali karena sering adanya penyimpangan permulaan musim penghujan sangat mempengaruhi terhadap kegiatan usaha tani di Indonesia. Seperti kondisi suhu (temperatur) udara, curah hujan, pola musim sangat menentukan kecocokan dalam optimalisasi pembudidayaan tanaman pertanian. Selain itu, adanya manfaat-manfaat penting dalam mempelajari iklim yang ada di Indonesia dalam kegiatan pertanian yaitu:
a. Pengetahuan
hubungan iklim dan pertanian memungkinkan eksplorasi potensi iklim
untuk perencaan intensifikasi dan ekstensifikasi produksi.
b. Sebagai
dasar strategi penyusunan rencana dan kebijakan pengelolaaan usaha tani
(pola tanam, irigasi, pemupukan, tindakan modifikasi, shelterbelt dan lainnya)
No comments:
Post a Comment