SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT BAGI SEMUA PENGUNJUNG

Monday 29 September 2014

Pembuatan kompos



Pembuatan kompos adalah menumpukkan bahan-bahan organis dan membiarkannya terurai menjadi bahan-bahan yang mempunyai nisbah C/N yang rendah (telah melapuk). Kompos merupakan bahan organik yang berasal dari bermacam-macam bahan seperti sisa tanaman, hewan maupun limbah organik lainnyayang telah mengalami proses dekomposisi. Bahan kompos merupakan campuran dari beberapa bahan organik tersebut. Bahan kompos yang umum digunakan adalah sekam padi, sayuran, pupuk kandang, jerami, serbuk gergaji, pakan ternak yang terbuang, cairaan biogas, tanaman air (gulma air, eceng gondok), sampah kota maupun sampah rumah tangga. Apabila menggunakan sampah kota, maka bahan-bahan yang sulit terdekomposisi harus dipisahkan terlebih dahulu seperti gelas, plastik, kaleng, dan sejenisnya.
               Bahan organik merupakan sumber utama unsur N, S dan sebagian unsur-unsur makro lainnya dan unsur mikro, oleh karena itu kandugan unsur haranya lengkap. Unsur yang terkandung dalam bahan organik terutama nitrogen belum dapat dimanfaatkan sebagai hara tanaman apabila belum mengalami proses dekomposisi terlebih dahulu karena unsur haranya belum terurai. Proses dekomposisi merupakan peruraian atau perombakan bahan organik dari bentuk senyawa organik kompleks menjadi senyawa organik sederhana dan kation-kation anorganik termasuk nitrogen yang dapat dimanfaatkan tanaman melalui proses aminasi, amonifikasi, dan nitrifikasi.
               Bahan organik tersusun atas senyawa-senyawa karbohidrat, protein, bahan larut air, minyak, lemak, lilin, selulosa, dan lignin. Karbohidrat dan protein dengan mudah terdekomposisi menjadi amonium, nitrat, sulfat, fosfat, karbon dioksida (CO2), air dan beberapa unsur lain. Minyak, lemak, dan lilin relatif sukar terdekomposisi, begitu juga dengan selulosa dan lignin merupakan bahan yang lambat terdekomposisi. Hasil akhir proses dekomposisi adalah bahan berukuran koloidal yang berwarna hitam yang disebut humus. Humus ini mempunyai kapasitas tinggi dalam menyerap air dan unsur hara, sehingga mampu meningkatkan kesuburan kimia, fisika, dan biologi tanah.
               Kriteria kematangan bahan organik atau dinyatakan proses dekomposisi sudah sempurna apabila C/N < 20. Nilai C/N yang paling baik adalah 10-12. Apabila nilai C/N > 20, maka mokroorganisme belum menyelesaikan aktivitasnya, sehingga nitrogen yang terbentuk masih dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber enersinya, dengan demikian belum dapat dimanfaatkan tanaman. Oleh karena itu untuk memanfaatkan pupuk organik, sebaiknya menggunakan bahan organik yang proses dekomposisinya sudah sempurna atau yang mempunyai nilai C/N < 20. Apabila nilai C/N terlalu rendah juga kurang baik karena kemungkinan nitrogen yang sudah trurai apabila tidak segera dimanfaatkan akan sudah banyak yang hilang melaui proses penguapan (denitrifikasi maupun volatilisasi) terutama apabila penyimpanannya kurang baik.

untuk laporan pembuatan kompos Di sini

No comments:

Post a Comment

KLIK