Pembuatan
kompos adalah menumpukkan bahan-bahan organis dan membiarkannya terurai menjadi
bahan-bahan yang mempunyai nisbah C/N yang rendah (telah melapuk). Kompos merupakan bahan organik yang berasal dari bermacam-macam bahan
seperti sisa tanaman, hewan maupun limbah organik lainnyayang telah mengalami
proses dekomposisi. Bahan kompos merupakan campuran dari beberapa bahan organik
tersebut. Bahan kompos yang umum digunakan adalah sekam padi, sayuran, pupuk
kandang, jerami, serbuk gergaji, pakan ternak yang terbuang, cairaan biogas,
tanaman air (gulma air, eceng gondok), sampah kota maupun sampah rumah tangga.
Apabila menggunakan sampah kota, maka bahan-bahan yang sulit terdekomposisi
harus dipisahkan terlebih dahulu seperti gelas, plastik, kaleng, dan
sejenisnya.
Bahan
organik merupakan sumber utama unsur N, S dan sebagian unsur-unsur makro
lainnya dan unsur mikro, oleh karena itu kandugan unsur haranya lengkap. Unsur
yang terkandung dalam bahan organik terutama nitrogen belum dapat dimanfaatkan
sebagai hara tanaman apabila belum mengalami proses dekomposisi terlebih dahulu
karena unsur haranya belum terurai. Proses dekomposisi merupakan peruraian atau
perombakan bahan organik dari bentuk senyawa organik kompleks menjadi senyawa
organik sederhana dan kation-kation anorganik termasuk nitrogen yang dapat
dimanfaatkan tanaman melalui proses aminasi, amonifikasi, dan nitrifikasi.
Bahan
organik tersusun atas senyawa-senyawa karbohidrat, protein, bahan larut air,
minyak, lemak, lilin, selulosa, dan lignin. Karbohidrat dan protein dengan
mudah terdekomposisi menjadi amonium, nitrat, sulfat, fosfat, karbon dioksida
(CO2), air dan beberapa unsur lain. Minyak, lemak, dan lilin relatif
sukar terdekomposisi, begitu juga dengan selulosa dan lignin merupakan bahan
yang lambat terdekomposisi. Hasil akhir proses dekomposisi adalah bahan
berukuran koloidal yang berwarna hitam yang disebut humus. Humus ini mempunyai
kapasitas tinggi dalam menyerap air dan unsur hara, sehingga mampu meningkatkan
kesuburan kimia, fisika, dan biologi tanah.
Kriteria
kematangan bahan organik atau dinyatakan proses dekomposisi sudah sempurna
apabila C/N < 20. Nilai C/N yang paling baik adalah 10-12. Apabila nilai C/N
> 20, maka mokroorganisme belum menyelesaikan aktivitasnya, sehingga
nitrogen yang terbentuk masih dimanfaatkan oleh mikroorganisme sebagai sumber
enersinya, dengan demikian belum dapat dimanfaatkan tanaman. Oleh karena itu
untuk memanfaatkan pupuk organik, sebaiknya menggunakan bahan organik yang
proses dekomposisinya sudah sempurna atau yang mempunyai nilai C/N < 20.
Apabila nilai C/N terlalu rendah juga kurang baik karena kemungkinan nitrogen
yang sudah trurai apabila tidak segera dimanfaatkan akan sudah banyak yang
hilang melaui proses penguapan (denitrifikasi maupun volatilisasi) terutama
apabila penyimpanannya kurang baik.
untuk laporan pembuatan kompos Di sini
No comments:
Post a Comment