"Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR Muslim)
Wanita adalah makhluk istimewa bagi laki-laki, begitupun juga laki-laki adalah makhluk istimewa bagi wanita.
“Indah”
hanyalah satu dari banyak ungkapan yang bisa disampaikan oleh laki-laki
pada wanita yang memiliki banyak keistimewaan. Keindahannya tidak bisa
diukur secara sempurna oleh alat ukur apapun ciptaan manusia.
“Indah”
yang mampu melemahkan tapi juga bisa memberikan optimisme dalam hidup
ini. Laki-laki tentu terpikat dengan keindahannya sehingga berusaha
mendapatkan wanita dambaan. Sang wanita pun berusaha menjaga
keindahannya agar bisa memikat laki-laki idaman.
Indahnya itu …
- Wanita secara alami begitu perhatian terhadap penampilannya. Pesonanya mampu memikat hati bagi yang memandangnya. Apapun yang terdapat dalam dirinya dari ujung rambut hingga ujung kaki, mempunyai nilai fungsi dan keindahan.
Cantik adalah anugerah yang sepatutnya disyukuri.
Di dalamnya yang terdapat hak dan kewajiban. Bersih, sehat, dan indah
sudah semestinya selalu bersama dalam diri wanita. Alangkah mulianya
jika wanita mampu menjaga kecantikannya dengan menutup aurat dan menjaga
akhlak. Niscaya Allah SWT memberikan yang terbaik untuk wanita ini.
- Harta adalah realitas kebutuhan hidup. Sungguh bahagia jika wanita memiliki banyak harta. Bisa membeli apapun untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Namun, harta bisa lenyap kapanpun dan di manapun. Apalagi terdapat orang kaya dan miskin.
Kemampuan mengelola harta
menjadi hal yang sangat penting. Bagaimana harta itu diperoleh, dengan
cara apa dan untuk apa harta itu digunakan. Alangkah mulianya wanita
yang mampu mengelola harta ini dengan sebaik-baiknya. Harta yang halal,
thoyyib, dan luas itulah yang diharapkan. Rasa syukur kepada Allah
selalu diwujudkan dalam keadaan lapang maupun sempit. Berinfak di jalan
Allah menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan. Keyakinannya kepada Allah
Yang Maha Kaya dan Terpuji begitu kuat, niscaya Allah menambah nikmat
kepadanya.
- Berasal dari keluarga terpandang dan terhormat adalah harapan setiap pribadi. Hasil yang bagus tentunya sangat dipengaruhi dari benih/bibit yang bagus pula. Begitu pula wanita keturunan orang baik-baik sudah semestinya menjadi wanita yang baik dan mampu melahirkan generasi yang baik pula. Namun, hal itu tidak ada jaminan 100% hasilnya baik meskipun dari benih/bibit yang baik karena dipengaruhi juga oleh proses yang melingkupinya. Hanya wanita yang mempunyai akhlak baiklah yang mampu menjaga kedudukan terhormat dan terpandang.
- ADDIN (AGAMA). Alangkah bahagianya jika dekat dengan wanita yang menjaga sholat, puasa, tilawah Qur-an, berkakhlak baik, selalu berusaha menambah ilmu dan amal dalam rangka taat kepada Allah dan RasulNya. Inilah “indah” yang menjadi pilihan untuk meraih prestasi terbaik. Prestasi di dunia dan akhirat.
تنكح المرأة لأربع: لمالها ولحسبها وجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك
“Wanita
biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena
kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu
pilih karena agamanya (keislamannya), sebab kalau tidak demikian,
niscaya kamu akan merugi.” (HR. Bukhari-Muslim)
إِذَا صَلَتِ
الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَنَتْ فَرْجَهَا،
وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
“Apabila seorang wanita mengerjakan shalat lima waktunya, mengerjakan puasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia inginkan.” (HR. Ibnu Hibban. Dishahihkan oleh Al Albani)
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُل لِّأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاء
الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى
أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
“Wahai
Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan
istri-istri orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke
seluruh tubuh mereka.’” (QS. Al Ahzab: 59)
Ada ungkapan indah tentang pentingnya peran wanita sebagai seorang ibu:
Ibu ibarat sekolah jika engkau persiapkan
maka ia akan mencetak bangsa yang unggul
(Muhammad Hafizh bin Ibrahim, 1932 M)
maka ia akan mencetak bangsa yang unggul
(Muhammad Hafizh bin Ibrahim, 1932 M)
No comments:
Post a Comment