Sementara itu, anak selalu memiliki rasa ingin tahu
yang besar terhadap banyak hal. Inilah yang harus disikapi dengan bijak
oleh para orang tua. Karena putra ibu sudah terlanjur mengonsumsi
pornografi segeralah mulai komunikasi secara terbuka pada anak.
Sebaiknya ibu tidak langsung memarahi atau menghukum anak. Karena hal
ini dapat membuat anak menjadi tertutup dalam memberikan informasi
tentang dirinya dan justru secara sembunyi-sembunyi semakin sering
mengonsumsi pornografi. Bangun komunikasi terbuka dan penuh kehangatan
agar anak merasa nyaman saat berkomunikasi dengan ibu. Coba buka tema
pembicaraan tentang media pornografi. Tanyakan kepada anak pendapatnya
tentang pornografi, dan apa saja yang ia ketahui tentang hal tersebut.
Tidak menghakimi anak, atas informasi atau pendapat apapun yang ia
miliki. Hal ini bertujuan untuk menggali sejauh mana putra ibu dalam
mengonsumsi pornografi.
Berikan anak kesempatan yang banyak untuk
berkomentar dan mengutarakan pendapatnya, lalu berikan edukasi kepada
anak terhadap pemahamannya yang keliru dan tidak tepat. Anak memiliki
rasa penasaran yang besar terhadap pornografi maka dari itu mereka
selalu ingin mengulangi untuk menyaksikannya. Informasi yang tepat yang
ibu berikan dapat menjawab rasa penasarannya tersebut. Komunikasi
terbuka akan membuat anak percaya pada orang tua, dan justru banyak
menceritakan pengalaman mereka sehingga ibu lebih mudah mengontrol
aktivitasnya. Sementara itu sebaliknya, komunikasi tertutup akan
berisiko menjadikan anak mengonsumsi internet secara diam-diam. Setelah
ibu mampu mengomunikasi langsung dengan anak, buatlah kesepakatan dengan
anak dalam menggunakan internet di rumah. Sebaiknya saat anak
mengonsumsi internet selalu dalam pengawasan orang tua atau orang dewasa
yang dipercaya. Berikan password pada komputer atau gadget agar anak
tidak secara diam-diam menggunakan fasilitas tersebut. Berikanlah media
atau aktivitas lainnya untuk mengisi waktu anak selain menggunakan
fasilitas internet seperti permainan edukatif balok, lego, melukis,
bermain pasir, bermain sepeda, berolahraga, dll. Aktivitas permainan
yang berinteraksi dengan alam akan lebih baik dalam mengembangkan
kematangan emosional anak. Tanamkan pula nilai-nilai moral dan agama
pada anak agar anak mulai mengembangkan diri mengontrol perilakunya.
Wallahu’alam.
No comments:
Post a Comment