Bismillah was shalatu was salamu
‘ala rasulillah, wa ba’du
Niat puasa qadha, sama halnya dengan
niat puasa wajib lainnya, seperti puasa Ramadhan. Keterangan selengkapnya bisa
Anda simak di: http://www.konsultasisyariah.com/cara-niat-puasa-ramadhan-yang-benar/
Karena itu, pada artikel ini, hanya
mengulang dan menegaskan bahwa:
1. Tidak ada lafal khusus untuk niat
puasa qadha
2. Tidak perlu melafalkan niat
ketika hendak melakukan puasa qadha. Karena niat tempatnya di hati, dan bukan
di lisan.
3. Niat puasa qadha
harus dilakukan sebelum masuk waktu subuh. Karena puasa qadha termasuk puasa
wajib, yang harus dilakukan secara penuh, sehingga niatnya harus sudah
dihadirkan sebelum subuh.
4. Inti niat adalah keinginan untuk
melakukan puasa. Ketika Anda sadar bahwa besok pagi Anda akan mengqadha utang
puasa Anda, maka Anda sudah dianggap berniat. Berbeda ketika Anda berpuasa di
pagi hari, sementara dalam hati Anda belum menentukan bahwa ini adalah qadha,
maka Anda belum dianggap puasa.
Sebegai ilustrasi:
- Si Ahmad terbiasa puasa senin
kamis. Dia memiliki utang puasa Ramadhan 3 hari karena sakit. Pada malam kamis,
si Ahmad mulai berencana melaksanakan kebiasaan puasa sunahnya. Ketika itu, si
Ahmad tidak berkeinginan untuk menqadha puasaya. Dalam kondisi ini, si Ahmad
belum dianggap berniat untuk melakukan puasa qadha. Sehingga puasanya pada hari
kamis itu, dinilai sebagai puasa sunah dan bukan puasa qadha.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits
No comments:
Post a Comment